Bali adalah nama
salah satu provinsi di
Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari
provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga
terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa
Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa
Ceningan dan Pulau
Serangan. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota
provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini.
Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan
keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia.
Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau
Seribu Pura.
Mayoritas masyarakat di Bali
bekerja dan mempertaruhkan nasibnya pada bidang-bidang yang berkaitan dengan
pariwisata, dan dampak dari pariwisata itu sendiri ada yang positif dan juga negatif, salah satu dampak
positifnya yaitu dapat membantu kesejahteraan masyarakat yang ada di Bali pada
umumnya. Dimana tersebarnya lapangan pekerjaan yang lebih banyak terkait
pariwisata dapat memberikan peluang pekerjaan lebih banyak terhadap masyarakat
di Bali, terkait dengan masyarakat adat, dampak positif yang dapat dipetik
adalah dimana diberikannya peluang terhadap masyarakat adat yang memiliki
kesenian-kesenian yang khas di masing-masing daerah untuk memperkenalkan dan
sekaligus menjadikan sebagai suatu penghasilan bagi masyarakat tersebut.
Sebagai contohnya adalah
diperkenalkannya tentang kebudayaan-kebudayaan masyarakat terkait kepercayaan
masyarakat adat di bali, dengan adanya pementasan-pementasan kesenian seperti
tari-tarian bali,seperti tari kecak,tari pendet,dan lainnya,selain itu adanya
perkenalan tentang sejarah-sejarah perkembangan hidup masyarakat di bali yang
telah mengalami banyak perubahan baik terkait budaya serta
perjuangan-perjuangan kehidupan masyarakatnya yang diabadikan melalui sebuah
media seni seperti lukisan-lukisan,seperti misalnya adanya museum-museum seni
seperti museum la-mayour,museum bajrasandi,museum bali,museum subak serta masih
banyak yang lainnya. Selain sebagai sarana untuk perkenalan dan untuk mata
pencaharian,dengan adanya pariwisata di bali pada akhirnya akan memperkenalkan
kepada masyarakat internasional tentang kesenian-kesenian masyarakat adat di
bali sehingga terciptanya suatu pengakuan secara internasional yang nantinya
pada akhirnya akan memberikan perlindungan karya cipta kepada kesenian-kesenian
serta adat-istiadat khas masyarakat adat di Bali sehingga pada akhirnya tidak
direbutnya adat tersebut oleh daerah-daerah lain.
Jadi dapat disimpulkan,dampak
positif dari pariwisata di Bali yaitu: Menambah lapangan pekerjaan bagi
masyarakat di Bali, membantu masyarakat dalam hal ekonomi, meningkatkan
frekuensi penggunaan alat – alat transportasi, mendorong bangkitnya industri
pariwisata (pembangunan), meningkatkan bursa saham (meningkatkan aktifitas ekonomi),
memperkenalkan budaya serta kesenian-kesenian masyarakat Bali, memperkenalkan
serta pada akhirnya untuk memberikan pengakuan dan perlindungan kepada seni
serta budaya masyarakat Bali tersebut, membantu
para seniman bali dalam memperkenalkan karya seninya kepada seluruh dunia, memperkenalkan
karya-karya seni yang berciri khas budaya Bali, masyarakat terpacu untuk
melestarikan budayanya sebagai motivasi wisatawan untuk berwisata kedaerahan.
Pada bab ini akan dibahas tentang
dampak negatif dari adanya pariwisata itu sendiri terhadap kegiatan masyarakat
adat bali. Selain dampak baik,pastinya ada dampak buruk dari pariwisata itu
sendiri terhadap masyarakat adat bali,dimana penyaringan kebudayaan yang tak
bisa dikendalikan sering menimbulkan dampak buruk terhadap pola hidup masyarakat
adat yang tanpa disadari mengikis kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat adat
itu sendiri, apabila masyarakat tidak mampu mengendalikan pengaruh negatif
pariwisata bisa diprediksi bahwa kebudayaan lokal yang menjadi objek pariwisata
akan terkikis oleh kebudayaan asing yang dibawa wisatawan, sehingga dampaknya
akan berpengaruh buruk juga terhadap mata pencaharian masyarakat lokal. Seperti kebudayaan lokal yang terganti oleh sifat-sifat buruk dari wisatawan asing.
Dalam bidang ekonomi misalnya,
dengan adanya pariwisata secara tidak langsung harga-harga barang dalam
penjualan menyesuaikan dengan harga wisatawan sehingga harga melambung tinggi
dan sangat menyusahkan masyarakat adat yang kurang mampu, contohnya harga-harga
barang pada daerah Kuta yang merupakan salah satu idaman pariwisata dari
wisatawan sangat berbeda dengan harga-harga pada daerah-daerah pedalaman
padahal barang tersebut sama.
Dalam bidang lingkungan misalnya,
dimana Bali yang terkenal dengan lingkungan yang alami akan mulai tergerus
dengan adanya pembangunan hotel yang kadang menyisihkan kepentingan masyarakat,
dan akibat yang ditimbulkan adalah berkurangnya lahan pertanian sehingga
masyarakat yang mengandalkan pertanian mulai tersisih dan terancam beralih
pekerjaan, padahal pariwisata pertanian seperti sistem pengairan subak juga
merupakan suatu objek wisata yang diminati.
Dalam bidang agama yaitu berkurangnya
kesakralan upacara adat Bali (terutama di sepanjang pantai kuta). Pada saat
melaksanakan upacara melasti, banyak wisatawan yang menyaksikan upacara
menggunakan bikini, hal ini tentunya sangat kontras dengan masyarakat Bali yang
khusyuk melaksanakan upacara.
Selain itu juga terjadi Akulturasi budaya, terjadi pergeseran jumlah penduduk dimana pada saat ini penduduk luar Bali semakin banyak datang untuk mencari penghidupan. Budaya Bali akan terkikis jika kedepannya semakin banyak lahan yang dijual kepada penduduk pendatang.
Selain itu juga terjadi Akulturasi budaya, terjadi pergeseran jumlah penduduk dimana pada saat ini penduduk luar Bali semakin banyak datang untuk mencari penghidupan. Budaya Bali akan terkikis jika kedepannya semakin banyak lahan yang dijual kepada penduduk pendatang.
Dalam bidang bahasa juga, pelestarian
dalam bahasa bali sekarang berkurang, karena pariwisata memacu masyarakat untuk
fasih berbahasa asing, sehingga bahasa daerah dilupakan. Terbukti juga pada
minat para mahasiswa perguruan tinggi lebih memilih jurusan bahasa asing
daripada bahasa daaerah bali.
Dalam bidang sosial, sering
terjadi ketidaksenangan beberapa masyarakat terhadap pengaruh budaya asing yang
tidak jarang mempengaruhi pola hidup dalam masyarakat dan mengubah pola pikir
masyarakat yang mengakibatkan pola pikir yang melegalkan suatu hal yang dahulu
dianggap tabu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
dampak negatif dari pariwisata adalah : Ada kesenjangan sosial, timbul
persaingan usaha, menurunya nilai tukar rupiah, harga barang melambung
tinggi, turunnya lapangan pekerjaan di bidang selain pariwisata, perasaan tidak
senang dari penduduk karena kedatangan wisatawan yang dianggap mengganggu
ketengangan masyarakat setempat, meniru budaya asing yang berlebihan oleh
masyarakat yang tidak sesuai dengan budaya masyarakat setempat, lunturnya
kebudayaan yang ada, adannya
komersialisasi kebudayaan yang tujuan semata - mata mencari keuntungan yang
pada hakekatnya mengurangi citra dan nilai upacara bagi penduduk lokal, komoditasi
seni rupa yaitu adanya kecenderungan pembeli yang mengurangi penghayatan
terhadap nilai budaya tradisional, masyarakat terpacu untuk mempelajari bahasa
asing sehingga bahasa daerah dilupakan.
Pantai Sanur
Pantai Sanur
Pantai Pandawa
Kebun Eka Raya, Bedugul
Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah bahwa segala hal pasti memiliki dampak baik dan buruk, begitu pula dengan pariwisata itu sendiri yang telah lama melekat di kehidupan masyarakat di Bali namun tetap saja memiliki dampak-dampak yang baik dan buruk. Tinggal bagaimana pemerintah & partisipasi masyarakat untuk memanfaatkan dampak positifnya dan meminimalisir dampak negatifnya.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Bali
http://hukum-dan-lainnya.blogspot.com/